ini kata orang-orang
Re: Masih Relevankah Gerakan Non Blok Saat ini?masih.. karena ancaman perang akan terus terjadi
Re: Masih Relevankah Gerakan Non Blok Saat ini?
Untuk tujuan awal jelas udah nggak relevan karena perang dingin udah lama berakhir. Tapi untuk tujuan yang lain tentu masih sangat relevan. Prinsip dasar GNB dapat diaplikasikan pada rentang waktu yang tidak terbatas karena menyoal kepada peran aktif negara dalam politik internasional. Sebagai contoh, visi GNB dapat diperbarui untuk mengarah kepada kerjasama ekonomi internasional dan peningkatan potensi ekonomi anggota GNB. Pun, masalah-masalah yang diperhatikan GNB dapat lebih meluas saat ini karena adanya isu-isu keamanan non tradisional seperti kemiskinan, lingkungan hidup, dan teknologi informasi dan komunikasi, serta terorisme. Semuanya inilah yang perlu selalu dimasukkan dalam visi baru GNB sehingga dengan demikian, relevansi GNB di era sekarang tetap terlihat.
GNB masih relevan sampai sekarang karena sudah memiliki karakter politik sendiri dan kedudukannya sudah kuat. GNB merupakan kekuatan multipolar dan senantiasa menolak sistem bipolar yang merupakan ideologi utama semasa Perang Dingin berlangsung. Saat ini, ada beberapa perubahan yang dirasakan perlu menyangkut visi dan program GNB pasca perang Dingin, namun tidak sampai membuat relevansi GNB berkurang. Bahkan, keanggotan semakin bertambah dengan bergabungnya negara-negara yang baru merdeka di Afrika.
Re: Masih Relevankah Gerakan Non Blok Saat ini?
menurutku udah ga relevan lagi ya.....GNB udah ga terdengar kiprahnya di dunia internasional dech akhir2 ini
GNB, adalah persatuan negara-negara berkembang yang baru merdeka pada 1961 pada KTT pertama GNB di Beograd, Yugoslavia dengan jumlah anggota hanya 25 negara dari kawasan Asia dan Afrika yang ditujukan untuk menggalang solidaritas, menumbuhkan rasa percaya diri serta untuk menyatukan visi.
Negara-negara yang baru merdeka pada saat itu, termasuk Indonesia, dihadapkan pada ancaman perang besar yaitu perang nuklir. Selain itu, juga terdapat persoalan-persoalan sosial dan ekonomi, seperti keterbelakangan dan kemiskinan karena penjajahan.
Tujuan GNB semula adalah untuk meredakan perang dingin dan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan antara Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet). Namun kemudian berkembang meliputi kerja sama antarbangsa pada bidang-bidang lainnya.
;lah, sekarang kan udah gak ada perang dingin lagi, udah gak ada blok timur dan blok barat lagi, emang masih perlu?
prinsip-prinsip perjuangan dari GNB yang diarahkan untuk mewujudkan perdamaian dunia dan pembangunan kesejahteraan bagi negara-negara anggotanya.
"Kita tidak akan pernah bisa membangun apabila tidak ada perdamaian dunia. Artinya pembangunan harus dan hanya bisa dilakukan apabila terdapat dunia yang aman, yang tenteram, dan damai, demikian pula sebaliknya," ujar Andri.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemeterian Luar Negeri, Andri Hadi menjelaskan GNB hanya sebuah gerakan, bukan organisasi karena tidak memiliki sekretariat dan sifatnya juga tidak mengikat diantara negara anggotanya. Andri Hadi menjelaskan hal itu di sela-sela rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Menteri GNB ke-16 di Nusa Dua, Bali.
sebagai salah satu pendiri, dicetuskan oleh moh. Hatta, Indonesia berusaha membuktikan bahwa GNB masih sangat relevan di abad 21 ini.
sebagai sebuah gerakan, GNB harus terus bergerak ditengah-tengah dinamika dunia internasional saat ini. Apa yang telah menjadi tema perjuangan GNB sejak 1961 sampai tahun 1990 masih tetap relevan karena keterbelakangan serta kesenjangan ekonomi dan pembangunan masih tetap menjadi permasalahan saat ini.Dtambah lagi, isu menonjol yang terkait dengan masalah terorisme, merebaknya konflik intra dan antar negara, pelucutan senjata, serta dampak globalisasi di bidang ekonomi dan informasi teknologi. Isu-isu tersebut telah menjadikan GNB perlu menyesuaikan kebijakan dan perjuangannya yang dalam konteks ini GNB memandang perannya tidak hanya sebagai obyek, tetapi sebagai mitra seimbang dan bagian dari solusi masalah dunia.
Faizasyah menegaskan, tanda bahwa Gerakan Non Blok (GNB) masih relevan adalah jumlah negara anggota yang terus bertambah yaitu Fiji dan Azerbaijan. "Jumlah keanggotaan gerakan ini meningkat meski perang dingin sudah berakhir," katanya.
Selain itu, relevansi GNB juga bisa dilihat dari semangat para pejabat negara anggota dalam menghadiri Konferensi Tingkat Menteri (KTM) di Bali. Menurut Faizasyah, 120 negara anggota (termasuk kedua anggota baru) GNB menyatakan dukungan terhadap pelaksanaan KTM di Bali.