Sore itu, seperti biasanya.. ku ingat mamah akan menyuapi ku makan. Ia harus menyiapkan dulu makanan untukku di dapur, dan aku akan mengeluarkan sepeda roda 3 ku. Aku sangat bersemangat saat itu. Aku tak ingat sebesar apa aku waktu itu. Rekaman kejadian itu beberapakali terulang seperti potongan-potongan puzzle yang bertebangan dan puzzle itu sudah usang.
Kiki, begitu aku memanggilnya. adalah satu-satunya kakek yang paling aku sayangi. Ia sedang tertidur pulas di bangku depan rumah. Ia tidak tahu aku akan mengeluarkan sepeda ku. diteras rumah ada 1 buah anak tangga cukup tinggi di depan rumahku. aku menurunkan sepedaku dengan hati-hati
dan sangat pelan-pelan. Tapi sepertinya, aku salah berpijak.
ku jatuh
terguling
tanganku tertimpa tubuhku,
tubuhku tertimpa sepedaku
''gubraaakk'' suara yang mengagetkan itu membangunkan kiki. Kiki langsung menggendongku. Aku menangis sekencang-kencangnya. Layaknya bocah tiga tahun. Mamah langsung keluar dari dapur dan bertanya kenapa? ada apa?
Aku tidak ingat seperti apa rasa sakit yang kurasakan. Tapi aku yakin itu sakit. Mamah meraba tangan ku dan bertanya apa yang sakit, dan mamah merasakan ada benjolan di tangan kananku. aku langsung dibawa ke tukang urut. Tanganku diobati dan diberi gip sederhana. Ternyata tanganku hanya keseleo biasa. Alhamdulillah.. Tapi berbekal rasa penasaran mamah, mamah membawaku ke orthopedi. Dokter spesialis tulang. tangan ku diperiksa. dan ternyata aku patah tulang. tangan ku patah dan katanya, aku harus dioperasi, tulang yang patah itu harus dipotong dan pasang mur. Dokter bilang tidak ada cara lain. Mamah ku tidak menginginkan operasi seperti itu terjadi pada sorang anak sekecil ku. Hingga aku pindah dokter dan ternyata dokter bilang tanganku bisa dibenarkan dengan menggunakan gyp. Akhirnya akupun di gyp. Saat itu, sebentar lagi tiba saatnya aku bersekolah TK karena umur yang telah mencukupi, tapi bagaimana aku belajar menulis? Tangan kananku kan di gyp. Untungnya aku termasuk anak yang cepat pulih, sehingga saat sudah genap 6 bulan gyp ku dilepas. Dan sejak saat itu aku akan lebih berhati-hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar